Thursday, February 27, 2014

Sekolah...oh...Sekolah...Pendidikan Kini dan nanti...

Dari judulnya sebenarnya agak-agak gk nyambung....hehehe

Beberapa waktu lalu saya mendengar percakapan 2 orang tentang pendaftaran siswa baru di sekolah dasar X. Dari percakapan tersebut diketahui bahwa sekolah X membuka pendaftaran mulai bulan Januari. Bukan karena sepi peminat, tidak sama sekali sekolah X cukup terkenal dan unggul, tetapi agar siswa yang tidak diterima di sekolah X dapat mencari sekolahan lain saat musim pendaftaran nanti. Saya sempet bertanya yang tidak keterima itu karena kelebihan quota kah? Ternyata tidak. calon siswa yang tida diterima di sekolah X adalah anak yang tidak lulus tes. Saya heran mendengarnya. Sekolah X itu adalah sekolah jenjang dasar, kenapa bisa tidak menerima siswa hanya berdasarkan tes calistung dan tes psikologi . Jadi untuk anak yang berumur 6 tahun lancar baca dan berhitung, juga lulus tes psikologi pasti akan diterima di sekolah X. Sedangkan anak yang tak bisa calistung walaupun umurnya sudah memenuhi syarat  dan secara psikologi siap dia tidak akan diterima di sekolah x.

Hmm...pantas saja jika di Taman Kanak-kanak siswa tidak hanya bermain sambil belajar, tetapi mereka "harus" belajar sambil "curi-curi" bermain. Dari usia TK anak-anak sudah dituntut lancar membaca dan berhitung agar kelak dapat diterima di SEKOLAH IDAMAN ORANGTUA mereka. Padahal diusia kanak-kanak hal yang terpenting bukanlah mereka mahir membaca dan berhitung, tetapi pembentukan karakterlah yang terpenting karena itu merupakan landasan/pondasi hidup anak hingga dewasa kelak. Saya pernah membaca bahwa dibutuhkan belasan tahun untuk membentuk kepribadian seseorang, tapi hanya 3 bulan waktu yang dibutuhkan anak untuk belajar membaca. Jika sudah waktunya dan anak siap untuk belajar membaca dan berhitung tentu tidak menjadi hal yang sangat sulit dan tidak membutuhkan waktu berkepanjangan untuk mengajarkan mereka calistung (pengalaman mengajarkan adik saya). Tapi untuk mengajarkan mereka selalu membuang sampah pada tempatnya saja tidak bisa hanya diajarkan dalam waktu 1 atau 2 bulan, bukan?

Wednesday, February 19, 2014

Pilihanku...? Pilihanmu...? Waktunya pilih-pilih...

Assalamualaikum wr.wb...

apa kabar blogku tercinta..?

lama tak bersua. Kangen sangat dengan blogku ini...

Berbulan-bulan hanya bisa buka2 blogku, tanpa bisa posting. Ya...saya lupa password n alamat email.  -_-

Untunglah saya ingat dulu pernah daftarin alamat email yang sering saya pakai buat sehari2 menjadi admin di blog catatan nina ini. Jdi bisa posting lagi...:)

Lupakan tentang alamat email dan password yang kelupaan.

Saya mau membahas tentang acara besar. Bulan April nanti bangsa Indonesia punya hajatan besar. Pemilu, bro. Yang usia 17 tahun ke atas, cung!!! Udah ada target yang menjadi pilihanmu? ;)

Ini kedua kalinya saya sebagai pemilih. Ciaaa...ketahuan deh kalau udah tua. Ngomongin tentang pemilu, saya jadi teringat tentang seorang caleg yang fotonya terpampang beserta nomor dan parpolnya di bagian belakang mobil sport keren. Bukan karena saya jatuh cinta pada caleg itu. Tidak sama sekali. Tapi, saya terus teringat dengannya. Apakah gerangan yang membuat nina terus mengingat wajah si caleg tersebut? jreng...Jrenggg....

*apaan sih...*

Saya teringat akan dia bukan karena pengbdiannya. bukan pula karena tampangnya yang menghiasi media elektronik maupun cetak (sebenarnya belum pernah liat caleg tersebut di media apapun), tapi saya terus mengingatnya karena satu hal. Mobil yang terpampang foto caleg tersebut ugal-ugalan di jalan. Membunyikan klakson tak henti2nya saat di jalan, seolah2 menyuruh setiap kendaraan untuk menyingkir. Mobil tersebut juga berhenti mendadak saat lampu merah. Dan satu lagi saat mobil berhenti karena lampu merah, saya yang saat itu berada di samping mobilnya melihat seluruh orang yang berada di dalam mobil (keadaan kaca mobil terbuka semua) merokok.

Saya tidak tahu caleg yang fotonya terpampang di belakang mobil tersebut ada di dalam mobil atau tidak. Yang saya tahu saya mengingat wajah si caleg menjadi bagian daftar caleg yang tidak akan saya pilih nanti.