Saturday, April 26, 2014

.......................





Ada banyak hal yang ingin aku ungkapkan….

Pada malam yang gulita….

Pada siang yang benderang….

Pada hujan yang membasahi jiwa…

Pada angin yang berhembus…

Pada sunyi yang membuat kalut…

Pada Engkau tempat mengadu….

 

 

Yogyakarta, 26 April 2014


-Nina-                      

Thursday, April 24, 2014

Buku : Psikologi Dalam Tinjauan Hadits Nabi SAW





Saya sangat menyukai buku-buku yang membahas tentang psikologi. Salah satu buku psikologi yang saya koleksi dan menjadi favorit saya adalah buku Psikolgi dalam Tinjauan Hadits Nabi SAW karya Muhammad ‘Utsman Najati. Buku ini berisi tentang psikologi tentu saja ditinjau dari Al-Qur’an dan Hadits. Ternyata di dalam Al-Qur’an dan Hadits banyak menyinggung tentang perilaku dan kejiwaan  manusia. Di dalam bab pertama/pasal pertama membahas  tentang motivasi.  Motivasi terbagi menjadi motivasi  fisiologis  atau berhubungan dengan mempertahankan eksistensi diri, serta  motivasi psikologis dan spiritual.  Motivasi fisiologis sangat erat dengan perilaku bagaimana manusia mempertahankan diri atau untuk dapat langgeng dengan kata lain tetap eksis di bumi. Memenuhi kebutuhan primer seperti  makan, minum, tempat tinggal, memiliki keturunan, istirahat saat lelah, dll, merupakan kebutuhan fisiologis. Perilaku untuk memperoleh dan mempertahankan hal-hal tersebut adalah motivasi.  

Motivasi fisiologis muncul  sebagai akibat tidak adanya keseimbangan organic maupun kimiawi dalm tubuh manusia. Dalam psikologi  modern, keseimbangan berbagai unsure dalam tubuh manusia disebut dengan istilah homeostatis yang dicetuskan oleh Walter Cannon . Ketika sebuah motivasi muncul, maka motivasi ini akan mendorong manusia dan hewan untuk melakukan adaptasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya. (Muhammad Utsman Najati, 2006:24)

Tetapi sebelum ilmu psikologi berkembang seperti pada saat ini, Rasulullah SAW telah mengisyaratkan tentang hal  tersebut.  Salah satu hadits yang membahasnya adalah hadits dari Anas bin Malik Radiyhiyallauhu ‘anhu, Nabi SAW datang untuk menjenguk seorang yang menderita sakit. Lantas beliau bersabda, “Apakah kamu menginginkan sesuatu? Apakah kamu mengingnkan roti?” Orang sakit itu berkata, “Iya” Maka orang-orang mencarikan roti untuknya.” 

Saat seseorang yang sakit menginginkan memakan sesuatu, makanan yang diinginkannya tersebut akan bermanfaat bagi kesembuhannya. Karena tubuh manusia secara otomatis akan mempertahankan keseimbangan dengan memunculkan keinginan atau kebutuhan untuk memakan sesuatu saat sakit misalnya. 

Motivasi fisiologis hanya secuil yang dibahas dalam buku Psikologi dalam Tinjauan Hadits Nabi SAW, karena masih banyak lagi ilmu kejiwaan yang di bahas dalam buku ini. Sebenarnya awalnya saya akan menyinggung beberapa bab dalam buku ini, tapi mendadak malas, so segini saja dulu.  Buku Psikologi dalam Tinjauan Hadits NAbi SAW karya Muhammad Utsman Najati  terdiri dari 10 BAB (pasal) , 468 halaman, dengan hard cover.

Pasal pertama membahas tentang beberapa motivasi perilaku, pasal dedua tentang emosi, pasal ketiga pacaindera, Pasal keempat aktifitas berfikir, pasal kelima proses belajar, pasal keenam ilmu laduni, pasal ketujuh masa pertumbuhan, pasal ke delapan kepribadian, pasal kesembilankesehatan mental, dan pasal kesepuluh psikoterapi. Bahasan keseluruhan pasal dalam buku ini tentu saja ditinjau dari Al-Qur’an dan Hadits.

-Nina-

Monday, April 21, 2014

C-I-N-T-A

Sesuatu yang mampu membuatku bangkit kembali ketika terjatuh adalah jatuh cinta. 

Cinta yang mampu mengubah perih menjadi bahagia. 

Yang mampu menyembuhkan luka dalam yang tak terdeteksi indera manusia. 

Cinta yang mampu menjadikan hitam menjadi putih. 

Tangis menjadi tawa. 

Kekuatan cinta sungguh luar biasa memang... 

Tapi tak semudah itu mendapatkan cinta atau mempertahankannya. 

Cinta memang mampu memberi kekuatan ketika lemah. 

Tapi cinta itu sendiri sungguh rapuh. 

banyak ujian yang akan menghadang dibelakang percintaan. 

 Yang mengganggu akan keindahan cinta.... 

Cinta akan terus diuji dengan air mata. 

Perih, luka, duka, hitam.... 

Semua tercipta seimbang untuk saling mengharmoniskan kehidupan. 

Dengan kita mengerti akan duka, maka kita akan mengerti makna kebahagiaan yang sesungguhnya. 

Dan tak ada kebahagiaan tanpa adanya duka. 

Semua telah diattur oleh Tuhan pemilik segalanya agar kita dapat merasakan kecintaanNya yang sebenar-benarnya Cinta......