Saturday, March 19, 2011

Islam = kasih sayang ^_^

Bila kita berfikir jernih dan obyektif tentu kita akan sadar bahwa islam tidak hanya mengajarkan masalah syahadat, doa, atau lainnya, tetapi juga kasih sayang.

Dalam sebuah riwayat hadits diterangkan bahwa, suatu waktu Aisyah menaiki unta dan unta tersebut membuat dirinya kebingungan dan kesulitan, kemudian Rasulullah SAW bersabda kepadanya:”Kau harus bersikap lemah lembut kepada unta itu”(HR. Muslim dari Aisyah)

Kepada binatang saja Rasulullah memerintahkan bersikap lemah lembut, tentu saja kepada sesama manusia kita harus lebih utama memberikan perlakuan ramah dan lemah lembut serta curahan kasih sayang.

Di dalam sebuah hadits Qudsi diterangkan bahwa Allah SWT berfirman:” apabila engkau mengharapkan rahmatKu, maka kasih sayangilah makhlukku”.

Dalam riwayat lain Rasulullah juga menegaskan: “ Sifat kasih sayang tidak akan lepas , kecuali dari orang yang celaka.”

Misi awal semua agama sebenarnya berupa kasih sayang dan cinta kasih antara umat manusia, serta rolong menolong dalam kebaikan. Sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-Maidah ayat 2 yang berarti: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya], dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

Dalam Al quran banyak larangan untuk saling menyakiti sesama seperti mengolok, mencaci maki, memfitnah, dan lain sebagainya. Seperti yang terdapat di dalam surat Al Hujaarat ayat 11 yang melarang manusia untuk saling mengolok. Sebab menyakiti hati sesama muslim berarti tidak akan mendapat rahmat dari Allah. Artinya :” Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa islam merupakan sumber kasih sayang sebab islam banyak mengajarkan manusia untuk saling kasih mengasihi. ^_^

Friday, March 18, 2011

10 Tips Pencarian Informasi Yang Efektif di Internet

Bila Anda sering memanfaatkan internet sebagai sumber informasi, ada baiknya menerapkan beberapa tips di bawah ini.

1. Gunakan Beberapa "Browser" Sekaligus

Mungkin ini bukan jadi rahasia lagi bagi kamu. Tapi ada baiknya kamu buka beberapa Browser sekaligus. Dengan cara ini kamu bisa buka-buka browser lain selagi nunggu download situs lainnya selesai Caranya? 1. Klik Menu File (di kiri atas layar) 2. Pilih New Web Browser (atau New Window). Atau tekan ^N Setelah itu akan muncul window lain yang bisa Anda gunakan untuk menelusuri situs lainnya dengan mengetikkan alamat URLnya. Mudah, kan?

2. Matikan Option Graphics Dan Lihat Gambar Seperlunya

Time Out…Time Out…Wah gawat kalau sudah begini. Kalau kamu sering mengalaminya, ada baiknya kamu matikan aja option graphics-nya. Karena file-file gambar/image inilah yang sering kali berukuran besar-besar. Caranya? Gunakan option Image dimana gambar-gambar tidak akan ditampilkan lebih dulu begitu proses download selesai. Bila ada gambar yang ingin kamu lihat, arahkan mouse ke kotak gambar tersebut, klik tombol kanan mouse dan pilih "Show Image" atau "Show Picture".

3. Jangan Takut Menggunakan Tombol Back

Jangan sekali-sekali takut untuk menekan tombol Back, bila kamu salah mengklik link. Bila kamu salah mengklik link, kamu nggak perlu nunggu proses "download" selesai. Klik aja tombol Back secepatnya. Atau, bila tampilan di layar belum berubah, klik tombol Stop. Kedua cara di atas akan menghemat waktu atas kesalahan yang dilakukan.

4. Loncat!

Tapi tombol back, tidak selalu efektif untuk digunakan bila kamu ingin kembali ke link-link sebelumnya. Karena kamu harus mengklik tombol Back beberapa kali. Nah, ada cara yang lebih cepat. Gunakan menu Go, lalu pilih judul web yang kamu inginkan. Cara ini jauh lebih cepat dan lebih tepat karena Kamu bisa langsung "loncat" ke halaman yang diinginkan.

5. Ambil Keputusan dengan Cepat!

Ini bisa menghemat uang kamu, jika kamu sedang menelusuri hasil pencarian search engine atau hirarki internet directory. Pasalnya, saat menggunakan menggunakan web browser, komputermu saat itu sedang terhubung ke ISP. Ini berarti semakin lama tersambung ke ISP, berarti semakin tinggi biaya yang harus dikeluarkan.

6. Gunakan BookMark!

Bookmark, bookmark, bookmark. Gunakan bookmark untuk "mengingat" alamat situs yang menarik bagi Kamu. Begitu menemukan informasi yang diinginkan, bookmark-lah alamat situs tersebut. Biasanya dengan cara menekan tombol ^D, alamat halaman yang bersangkutan langsung bisa diingat web browser. Lihat juga Tips No. 8.

7. Jangan Ragu Untuk Mengulang

Sering kali komputer kita kelihatan "hang" saat kita sedang men-download suatu hompage. Ini dapat berlangsung hingga lebih dari 5 menit tanpa ada penambahan yang ditampilkan di layar. Tentu saja peristiwa seperti ini membuat kesal. Untuk menghindarinya hal seperti ini, klik saja tombol Reload/Refresh. Cara ini seringkali sukses.

8. Kategorikan Bookmark Anda

Bila kamu telah menerapkan Tips No. 6 diatas, jangan berhenti sampai di situ. Seperti kertas-kertas diatas meja, jika tidak kamu kumpulkan dan atur sedemikian rupa, cepat atau lambat akan mempersulit kamu sendiri. Terutama bila kumpulan bookmark Anda sudah banyak sekali. Buatlah folder

9. Malu Bertanya Sesat di Jalan

Ternyata pepatah lama tetap berlaku, walaupun banyak orang bilang, internet itu gudangnya informasi. Tapi masalahnya terlalu banyaknya informasi yang ada di sana. Oleh karena itu, jangan ragu-ragu bertanya ke mailing list, atau ke newsgroup yang berhubungan dengan pertanyaan kamu.

10. Hindari Waktu Sibuk Internet

Gimana performance koneksi internet kamu? Lambat? Jika demikian pernahkah kamu perhatikan kapan koneksi terasa lambat? Salah satu penyebab kelambatan adalah terlalu banyak pemakai dalam waktu yang sama. Untuk mengatasi masalah ini, kamu bisa bereksperimen dengan mengubah waktu-waktu koneksi internet. Mungkin bila kamu melakukan surfing sekitar jam 5.00 pagi (setelah subuh) koneksi internet kamu bakalan lebih cepat. Diperkirakan saat itu masih sedikit yang memakai internet, karena belum banyak yang pada melek. Atau bisa saja kamu melakukannya tengah malam.

Tuesday, March 8, 2011

JEJAK BANGSA-BANGSA TERDAHULU

PENDAHULUAN: GENERASI-GENERASI TERDAHULU
(harun yahya)

“Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Ad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, dan (penduduk) negeri-negeri yang telah musnah? Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata; maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. At-Taubah, 9: 70) !

Risalah yang ditujukan Allah kepada manusia melalui rasul-rasul-Nya, telah sampai kepada kita sejak penciptaan manusia. Seba-gian kaum menerima risalah ini dan sebagian mengingkarinya. Sering kali, dari suatu kaum yang menerima risalah tersebut, hanya seke-lompok kecil mengikuti sang rasul.
Namun sebagian besar dari masyarakat yang telah didatangi risalah tersebut menolaknya. Mereka tidak hanya mengabaikan risalah yang di-sampaikan oleh sang rasul, namun juga berusaha melakukan perbuatan keji terhadap rasul tersebut dan para pengikutnya. Para utusan Allah ter-sebut biasanya dituduh sebagai “pembohong, tukang sihir, gila, dan som-bong”, dan pemimpin-pemimpin dari banyak kaum berusaha membu-nuh mereka.
Yang diinginkan oleh para nabi dari kaumnya hanyalah kepatuhan mereka kepada Allah. Mereka tidak meminta balasan uang ataupun ke-untungan dunia, tidak juga memaksa. Mereka hanya ingin mengajak kaum mereka kepada agama yang hak dan hendak memulai jalan hidup berbeda bersama para pengikutnya, terpisah dari kaum tersebut.
Apa yang telah terjadi antara Syu'aib dan penduduk Madyan di mana ia diutus, menggambarkan hubungan itu. Reaksi mereka terhadap Nabi Syu'aib, yang menyeru agar mereka beriman kepada Allah dan menghen-tikan semua kecurangan yang mereka lakukan, serta bagai-mana akhir semua itu sangatlah menarik :

“Dan kepada (penduduk) Madyan (Kami utus) saudara mereka Syu'aib, Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (mampu) dan sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat).”
Dan Syu'aib berkata: “Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan tim-bangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia ter-hadap hak-hak mereka dan janganlah kamu berbuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.
Sisa (keuntungan) dari Allah adalah lebih baik bagi kamu jika kamu orang-orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorang penjaga atas diri kamu.”
Mereka berkata: “Hai Syu'aib, apakah sembahyangmu menyuruh ka-mu agar meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami berbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah seorang yang sangat penyantun lagi berakal.”
Syu'aib berkata: “Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mem-punyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku daripada-Nya rezeki yang baik (patutkah aku menyalahi perintah-Nya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan menger-jakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (menda-tangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku, melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakal dan hanya kepada-Nya-lah aku kem-bali.
Hai kaumku, janganlah hendaknya pertentangan antara aku (dengan kamu) menyebabkan kamu menjadi jahat hingga kamu ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nuh atau kaum Hud atau kaum Shalih, sedang kaum Luth tidak (pula) jauh (tempatnya) dari kamu.
Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu, kemudian bertaubatlah ke-pada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih.
Mereka berkata: “Hai Syu'aib, kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidaklah karena keluargamu tentulah kami telah merajam kamu, sedang ka-mu pun bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami.”
Syu'aib menjawab: “Hai kaumku, apakah keluargaku lebih terhor-mat menurut pandanganmu daripada Allah, sedangkan Allah kamu jadikan sesuatu yang terbuang di belakangmu? Sesungguhnya (pe-ngetahuan) Tuhanku meliputi apa yang kamu kerjakan.”
Dan (dia berkata): “Hai kaumku, berbuatlah menurut kemampuan-mu, sesungguhnya aku pun berbuat (pula). Kelak kamu akan menge-tahui siapa yang akan ditimpa azab yang menghinakannya dan siapa yang berdusta. Dan tunggulah azab (Tuhanku), sesungguhnya aku pun menunggu bersama kamu.”
Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di tem-pat tinggalnya. Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, kebinasaanlah bagi penduduk Madyan sebagaimana kaum Tsamud yang telah binasa.” (QS. Huud, 11: 84-95) !

Karena merencanakan untuk “merajam Syu'aib” yang hanya menye-ru mereka kepada kebaikan, penduduk Madyan dihukum oleh kemurka-an Allah dan mereka pun dibinasakan sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayat di atas. Penduduk Madyan bukanlah satu-satunya contoh. Sebaliknya, sebagaimana diutarakan Syu'aib ketika berbicara kepada kaumnya, banyak masyarakat sebelum mereka telah dibinasakan. Dan se-telah Madyan, banyak masyarakat lain juga dihancurkan oleh kemurkaan Allah.
Pada halaman-halaman berikut, akan diuraikan tentang masyarakat-masyarakat yang telah dibinasakan tersebut dan sisa-sisa peninggalan mereka. Dalam Al Quran, masyarakat-masyarakat ini disebutkan secara terperinci dan manusia diajak untuk merenungkan dan mengambil pela-jaran serta peringatan tentang bagaimana kaum-kaum ini berakhir.
Pada titik ini, Al Quran secara khusus menunjukkan kenyataan bah-wa sebagian besar dari masyarakat yang dihancurkan tersebut memiliki tingkat peradaban yang tinggi. Di dalam Al Quran, sifat-sifat dari kaum-kaum yang dihancurkan dijelaskan sebagai berikut:

“Dan berapa banyakkah umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka (yang telah dibinasakan itu) telah pernah menjajah di beberapa negeri. Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan)?” (QS. Qaaf, 50: 36) !

Dalam ayat tersebut, ditekankan secara khusus dua sifat dari kaum yang telah dihancurkan. Pertama, mereka “lebih besar kekuatannya”. Artinya, masyarakat-masyarakat tersebut telah mencapai sistem biro-krasi-militer yang kuat dan disiplin, dan meraih kekuasaan di wilayah mereka dengan kekuatan. Kedua, masyarakat-masyarakat itu mendirikan kota-kota besar yang dicirikan dengan karya-karya arsitektur mereka.
Patut diperhatikan bahwa kedua sifat ini dimiliki oleh peradaban zaman sekarang, yang telah membentuk sebuah kebudayaan dunia yang begitu luas melalui ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, serta telah mendirikan negara-negara yang tersentralisasi, kota-kota besar, namun mengingkari dan mengabaikan Allah, dengan melupakan bahwa semua itu dimungkinkan oleh kekuasan Allah. Namun, sebagaimana diungkap-kan pada ayat di atas, peradaban yang mereka kembangkan tidak dapat menyelamatkan masyarakat-masyarakat tersebut, karena peradaban mereka berlandaskan pengingkaran terhadap Allah. Akhir dari peradab-an saat ini pun tidak akan berbeda, selama ia berdasarkan kepada peng-ingkaran dan perilaku jahat di dunia.
Sejumlah peristiwa penghancuran, beberapa di antaranya dicerita-kan dalam Al Quran, telah dibenarkan oleh berbagai penelitian arkeologis di zaman modern. Temuan-temuan ini secara jelas membuktikan bahwa peristiwa-peristiwa yang dikutip dalam Al Quran benar-benar pernah terjadi, menjelaskan perlunya “diperingatkan terlebih dahulu” yang banyak digambarkan dalam kisah-kisah Al Quran. Allah berfirman di dalam Al Quran bahwa penting untuk “bepergian di muka bumi” dan “melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka”.

“Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri. Maka tidaklah mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagai-mana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul) dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memikirkannya?
Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didus-takan, datanglah kepada rasul itu pertolongan Kami, lalu disela-matkanlah orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami daripada orang-orang yang berdosa.
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran ba-gi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (QS. Yusuf, 12: 109-111) !

Sesungguhnya, terdapat banyak contoh dalam kisah-kisah tentang masyarakat di waktu lampau bagi orang-orang yang dikaruniai ke-pahaman. Kehancuran mereka, yang disebabkan penentangan mereka terhadap Allah dan penolakan terhadap perintah-perintah-Nya, meng-ungkapkan kepada kita betapa lemah dan tidak berdayanya umat manu-sia di hadapan Allah. Pada halaman-halaman berikut, kita akan mengkaji contoh-contoh tersebut dalam urutan kronologis.